Banjarmasin - Kacang tanah (Arachis hypogaea L) adalah tanaman polong-polongan atau leguminosa anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ketahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, diversifikasi pangan, serta meningkatnya kapasitas industri pakan dan makanan di Indonesia. Karena itu untuk meningkatkan hasil produksi, maka kacang tanah yang ditanam harus terjamin mutu dan kesehatannya.

 

Pejabat Analis Perkarantinaan Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, wilayah kerja Bandara Syamsudin Noor melakukan sertifikasi benih pokok kacang tanah yang akan dilalu lintaskan menuju kota Padang Sumatera Barat pada Rabu, 28 April 2021 lalu.

 

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Sigit Arie Wibowo, SP. mengatakan benih pokok kacang tanah yang di sertifikasi sebanyak 480 kg, dikemas dalam 24 karung dan telah disertai label Benih Unggul Bersertifikat dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan.

 

"Setelah dilakukan pemeriksaan fisik secara visual, tidak ditemukan adanya gejala serangan opt/optk maka dilakukan sertifikasi dengan mengeluarkan Surat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT12)," lanjutnya.

 

SobatQ, di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman leguminosa yang cukup penting. Tanaman ini merupakan tanaman yang paling banyak ditanam setelah padi, jagung, dan kacang kedelai. Biasanya ditanam sebagai tanaman tumpang sari.

Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus, digoreng, atau disangrai. Sedangkan sisa tanamannya dapat digunakan untuk makanan ternak.

 

Nah sobatQ, pastikan ya setiap tumbuhan, hewan & produknya yang akan dilalulintaskan, dilaporkan ke petugas karantina. Ayo bersama menjaga sumber daya hayati negeri dari ancaman hama & penyakit.