• SELAMAT DATANG DI WEBSITE BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN
  • PIMPINAN & STAF BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN MENOLAK SUAP, PUNGLI & GRATIFIKASI DALAM BENTUK APAPUN
  • Cegah Virus Corona, Jaga Kesehatan dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Ekspor Pke Ke Tiongkok Tetap Eksis Ditengah Pandemi Covid-19

Ekspor Pke Ke Tiongkok Tetap Eksis Ditengah Pandemi Covid-19

Banjar, 15/6. Hari Senin pagi, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin melaksanakan apel perdana setelah kurang lebih tiga bulan ditiadakan. Tentunya apel kali ini sangat spesial karena dipimpin oleh Kepala Balai yang baru yaitu drh. Nurhartanto, MM, terlebih lagi semua peserta mengenakan masker sambil menjaga jarak sesuai protokol Covid-19. Setelah kurang lebih 30 menit mengikuti apel, kami berdua (Lilis Suryani dan Kukuh Saraswati) bergegas berganti pakaian lapang dan bersiap melaksanakan tindakan karantina tumbuhan di luar tempat pengeluaran, tepatnya di Instalasi Karantina (TL) PT. SSS.

 

Selama kurang lebih dua jam kami menyusuri jalan dari Banjarmasin, melewati Kabupaten Barito Kuala, selanjutnya jalanan tanpa aspal di Kabupaten Banjar. Perjalanan kami semakin lengkap karena ditemani radio yang tengah menyiarkan musik dangdut. Suasana semakin dramatis ketika kepulan debu pekat mengiringi perjalanan kami sambil sesekali truk batubara berbadan besar melintas sebagai kejutan. Dari jalanan itu kami mulai berbelok ke kanan dan tampak dari kejauhan asap mengepul diantara tangki-tangki raksasa berwarna merah. Aroma khas olahan kelapa sawit mulai tercium, awalnya bau buah kelapa sawit segar menuju busuk terasa asam, terkadang aroma gurih seperti endapan minyak goreng beradu diantara semua aroma yang ada.

 

Setiba di pos SATPAM, suhu tubuh kami diperiksa dengan thermo gun, kemudian kami membasuh tangan dengan air dan sabun yang disediakan dipintu masuk. Setibanya dikantor, kami disambut oleh Pak Wahyu. Kami menyelesaikan dokumen terlebih dahulu sambil berbincang ringan.

 

Kami mulai berkeliling lokasi pabrik dimulai dengan melihat lokasi penampungan buah sawit. Tampak buah segar berwarna cokelat terhampar disana. "Buah sawit ini dipasok dari kebun kami di sekitar sini dan dari kebun lain milik petani," terang pak Wahyu. Kemudian kami menuju gudang PKE. Di sana tampak para pekerja sibuk mengisi karung-karung dengan serbuk PKE. Kami mulai mengambil sampel sambil memeriksa keberadaan hama gudang. Jenis serangga yang sering ditemukan pada PKE/bungkil kelapa sawit antara lain Tribolium castaneum, Alphitobius diaperinus, Alphitobius laevigatus, dan Necrobia rufipes.

 

Tiongkok mempersyaratkan tidak boleh ada serangga hidup pada PKE yang diekspor kesana, karena itulah PKE tersebut sebelum dikapalkan akan dilakukan fumigasi dengan menggunakan Phospin (PH3). Jumlah PKE yang diekspor kali ini sebanyak 403.410 Kg senilai Rp.550.046.000,-. Dari data IQFAST selama tahun 2020 jumlah PKE yang diekspor oleh PT. SSS ke Tiongkok mencapai 6.117.409 Kg. "Ekspor produk kelapa sawit seperti PKE dan CPO ke Tiongkok tetap berjalan lancar, frekuensi dan volume ekspor tetap tinggi. Pasokan bahan baku kami hingga saat ini masih aman. Selama pandemi Covid-19 ini cuma ada kendala sedikit terkait dokumen, waktu penyelesaian jadi sedikit lebih lama. Bahkan permintaan PKE oleh Tiongkok masih terus meningkat."terang Wahyu.

 

Setelah puas memeriksa dan memperoleh sampel, kami berkeliling sambil melihat dan sesekali berfoto diantara tangki penampungan CPO. Kemudian kami berpamitan untuk kembali ke Banjarmasin. Kami merasa bangga karena petugas karantina turut menjadi bagian perjalanan ekspor PKE, limbah olahan dari kelapa sawit yang merupakan komoditas unggulan di Kalsel, sebagai tumpuan ekonomi warga Banua. Ditengah pandemi Covid-19 industri kelapa sawit tetap berjaya dan tetap eksis ekspor ke berbagai negara. Kami tak surut memberikan pelayanan prima dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan. Srikandi Karantina siap melayani sepenuh hati

 

#LaporKarantina

#KarantinaPertanianBanjarmasin

Informasi Terkait