Karantina Pertanian Banjarmasin menyambut kedatangan Chris Tinning, First Assistant Secretary, Trade Market Access & International Division, Department of Agriculture Water and Environment (DAWE) serta Australian Co-Chair of the Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (Partnership) beserta tim dalam kunjungannya ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Pelabuhan Trisakti merupakan salah satu wilker Karantina Pertanian Banjarmasin yang menjadi tempat pemasukan & pengeluaran yang telah ditetapkan. Tujuan kunjungan dari tim DAWE ini untuk meninjau sarana & prasarana yg ada di Pelabuhan Trisakti, serta bagaimana proses tindakan karantina hewan yg dilakukan.

Partnership mengelola proyek integrasi sapi-sawit yang dikenal sebagai SISKA. SISKA diharapkan dapat meningkatkan produksi sapi di Indonesia dengan memanfaatkan 20 persen dari total luas perkebunan untuk penggembalaan sapi.

Melalui SISKA Supporting Project (SSP), diharapkan dapat terjalin kerjasama yang kuat antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan DAWE Australia. Kepala Karantina Banjarmasin, Nur Hartanto, menyambut baik adanya rencana kerja sama tersebut.

"Karantina Pertanian Banjarmasin siap mendukung dengan melakukan pengawasan ketat terhadap hewan ternak yang masuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuk & tersebarnya hama penyakit hewan karantina. Terlebih lagi saat ini sedang terdapat wabah penyakit mulut dan kuku," jelasnya.

"Tindakan karantina yang dilakukan meliputi desinfkesi kandang, alat angkut, dan hewan ternaknya. Untuk hewan ternak impor akan menjalani masa karantina 14 hari di instalasi karantina hewan daerah tujuan, baru setelah itu akan diterbitkan sertifikat pelepasannya," tambahnya.

Adapun perwakilan dari tim pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani turut hadir di Banjarmasin untuk melakukan pendampingan.