• SELAMAT DATANG DI WEBSITE BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN
  • PIMPINAN & STAF BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN MENOLAK SUAP, PUNGLI & GRATIFIKASI DALAM BENTUK APAPUN
  • Cegah Virus Corona, Jaga Kesehatan dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Karantina Banjarmasin Bersama Disbunnak Kalsel, Perketat Pengawasan Sapi Kurban

Karantina Banjarmasin Bersama Disbunnak Kalsel, Perketat Pengawasan Sapi Kurban

Karantina Pertanian Banjarmasin memastikan, setiap minggunya terdapat ratusan ekor sapi potong yang masuk ke wilayah Kalimantan Selatan, sapi-sapi tersebut masuk melalui jalur laut. Untuk wilayah Banjarmasin,  pemasukan sapi melalui pelabuhan Trisakti dan pelabuhan Basirih, sedangkan untuk wilayah Kab. Tanah Bumbu, pemasukan sapi melalui pelabuhan ASDP dan pelabuhan Samudera, Batulicin.

Terhadap sapi-sapi tersebut, selalu dilakukan pemeriksaan dan monitoring kesehatan untuk memastikannya sehat dan bebas dari penyakit terutama yang bersifat zoonosis (menular kepada manusia) seperti Brucellosis, antraks dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Seperti pada hari Senin (21/7) lalu, Karantina Pertanian Banjarmasin bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan, melakukan monitoring dan pemeriksaan terhadap 600 ekor sapi yang masuk di ke Kalimantan Selatan melalui pelabuhan Trisakti Banjarmasin menggunakan Tol Laut Camara Nusantara 3.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, drh. Nur Hartanto, menegaskan bahwa kegiatan monitoring dan pengawasan ini harus dilakukan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat terutama yang akan mengkonsumsi daging sapi tersebut, terlebih beberapa hari lagi adalah hari raya Kurban, dimana permintaan sapi potong akan meningkat.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan sapi potong jelang Idul Adha akan meningkat, kami dari Karantina Pertanian Banjarmasin bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel selalu melakukan pemeriksaan untuk memastikan masyarakat mendapatkan daging Kurban yang sehat untuk dikonsumsi”, ucap Nur.

“Salah satu penyakit menular pada sapi yang harus diwaspadai adalah penyakit cacing hati dan antraks, lantaran sangat  berbahaya jika daging sapi yang terinfeksi penyakit ini dikonsumsi oleh masyarakat. Gejalanya dapat diketahui saat dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti berat badan yang kurang dan hati yang berbau” tambahnya.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, saat ini diperkirakan kebutuhan sapi potong untuk wilayah Kalsel sebanyak 10.135 ekor, sedangkan yang tersedia hanya sebanyak 7.598 ekor, sehingga perlu mendatangkan sapi potong dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

#LaporKarantina

#KarantinaPertanianBanjarmasin

Informasi Terkait